IPMR Desak Pemkab Lutra Benahi Jembatan Penghubung TedeboE – Rampi

Foto: Warga Desa TedeboE dan Desa Rampi, Kec. Rampi, Kabupaten Lutra bergotong royong membangun jembatan darurat yang ambruk diterjang banjir bandang - Istimewa

dipanews.id, Lutra – Jembatan gantung penghubung Desa TedeboE dengan Desa Rampi, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, rusak total setelah diterjang banjir bandang pada Kamis (11/5) malam. Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (IPMR) mendesak Bupati Lutra Indah Putri Indriani segera memperbaiki jembatan itu.

“Pemkab Lutra harus segera memperbaiki jembatan tersebut, tanpa harus menunggu proses birokrasi yang panjang terkait kebijakan untuk menganggarkan biaya perbaikan,” ungkap Ketua Umum PB IPMR Adrian Wunta kepada dipanews melalui sambungan telepon, Kamis (15/6/2023).

Read More

Diketahui lebih sebulan sejak jembatan rusak, belum juga ada tanda-tanda untuk diperbaiki oleh Pemkab Lutra melalui instansi terkait.

Padahal jembatan gantung itu merupakan satu-satunya akses penghubung yang digunakan masyarakat Desa TedeboE menuju Ibukota Kecamatan Rampi di Desa Onondowa.

Jembatan tersebut juga merupakan akses utama yang digunakan warga dari Desa TedeboE menuju Desa Rampi, demikian pula sebaliknya.

“Karena jembatan gantung itu, memiliki peran sentral bagi warga Desa TedeboE dan Desa Rampi pada khususnya, serta bagi warga Kecamatan Rampi pada umumnya,” ujar Adrian.

Adrian menambahkan, selain menjadi alat penyebrang jalan, jembatan yang rusak itu merupakan akses utama pemasok kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat setempat.

Dia menyebut motor ojek (kendaraan roda dua yang dirancang khusus untuk medan ekstrem) yang digunakan mengangkut komoditas warga selalu menggunakan jembatan itu.

“Maka harus secepatnya diperbaiki sebagaimana sikap tanggap pemerintah dalam merespon sebuah bencana alam. Karena jembatan itu, rusak disapu banjir bandang,” tegasnya.

Adrian menuturkan Pemkab Lutra sebenarnya bisa saja menggunakan dana taktis yang tersedia di Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) Lutra. Sehingga jembatan dapat segera diperbaiki tanpa harus menunggu perubahan APBD Tahun 2023.

“Karena biaya untuk perbaikan jembatan itu, tidak terlalu banyak dan tidak menelan anggaran hingga 100 juta rupiah,” tuturnya.

“Maka dalam waktu singkat sejatinya sudah dapat diperbaiki, tanpa melalui proses birokrasi yang rumit. Jika Pemkab Lutra peka melihat kesulitan warganya, khususnya warga Rampi yang berada di daerah pegunungan yang terpencil,” pungkasnya.

Senada dengan Adrian, mantan Ketum PB IPMR Ramon Dasinga juga berharap Pemkab Lutra dapat segera memperbaiki jembatan itu. Dia menyebut seharusnya Bupati Lutra lebih peka melihat persoalan ini.

“Kami berharap Bupati Lutra, Indah Putri Indriani bisa lebih pekah dan responsif menanggapi derita warga Rampi di pelosok Kabupaten Lutra,” ujar Ramon

“Dan kami yakin, nurani Ibu Bupati Lutra sebagai kaum hawa akan lebih peka dalam melihat persoalan ini,” lanjutnya.

Karenanya Ramon berharap Indah Putri Indriani selaku Bupati Lutra dapat segera mengarahkan instansi terkait untuk memperbaiki jembatan gantung itu. Dia meminta agar upaya perbaikan segera dilakukan sebelum ada riak-riak dari warga dan mahasiswa Rampi.

“Kan lebih bijak sesuai harapan warga Rampi, jika jembatan itu diperbaiki sebelum ada riak-riak dari warga. Jangan sampai nanti setelah didemo baru mau memperbaiki jembatan itu. Sebab sungguh tidak elok jika demikian jadinya,” tandasnya.

Sekedar informasi, saat ini sudah ada jembatan darurat yang dibuat oleh warga dengan peralatan seadanya untuk digunakan sementara. Namun kondisi jembatan darurat itu sangat berisiko jika dilalui.

Penulis: William Marthom

Editor : Xenos Zulyunico Ginting

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *