dipanews.id, Maros – Jembatan penghubung antara Desa Pajukukang dan Desa Tupabiring di Dusun Rea-rea, akhirnya kembali digunakan oleh masyarakat setelah mengalami perbaikan oleh Pemerintah Kabupaten Maros.
Jembatan yang amblas pada awal tahun ini, kini telah pulih dan memulihkan akses vital antar desa.
Kepala Desa Tupabiring, Muhammad Arif, menjelaskan bahwa jembatan Rea-rea sudah digunakan oleh masyarakat selama 15 tahun.
“Jembatan ini merupakan program PNPM mandiri yang sudah berusia 15 tahun, namun karena terbuat dari gelagar besi yang kurang cocok dengan air asin akhirnya amblas pada awal tahun lalu,” ujarnya, Rabu (18/9/2024).
Arif mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan surat permohonan perbaikan segera setelah kerusakan terjadi.
Namun, perbaikan baru bisa dimulai awal tahun ini.
“Sempat mau diperbaiki pada Agustus kemarin, namun ada insiden yang lebih mendesak,” imbuhnya.
Jembatan ini memiliki panjang 12 meter dan lebar 3 meter. Kerusakan yang terjadi menyebabkan terputusnya akses kendaraan roda empat antara kedua desa.
“Sementara untuk roda dua itu kami buatkan jalur alternatif yang cukup jauh dengan menggunakan kayu dan bambu,” sebutnya.
Ia pun bersyukur atas rampungnya perbaikan jembatan yang kini dapat kembali digunakan oleh warga.
“Perbaikan ini sangat membantu, apalagi saat ini warga membutuhkan akses cepat untuk mengambil dan membeli air akibat kemarau panjang. Kami berharap dengan selesainya perbaikan ini, aktivitas masyarakat, seperti perdagangan ayam, pertanian, serta anak-anak sekolah, bisa kembali normal,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan pembangunan jembatan ini menelan anggaran Rp290 juta.
Ia menyebutkan perbaikan baru dilakukan setahun kemudian, karena insiden amblasnya jembatan terjadi setelah penetapan APBD pokok 2023.
“Jadi jembatan ini saat amblas itu kondisinya sudah penetapan APBD pokok sehingga tidak sempat dimasukkan, kemudian baru bisa dimasukkan dengan pada APBD pokok tahun ini,” tutupnya.
Penulis : Tim Liputan
Editor : Asis